Kenangan Masa Kecil Era 90-an

Konon katanya, genereasi yang paling bahagia adalah generasi 90-an. Alasannya karena belum tersentuh oleh gawai. Jadi kalau mau butuh hiburan ya harus bergerak. Keluar rumah, main sama anak tetangga, atau sepedaan keliling komplek. Dan ternyata secara penelitian pun menunjukkan kalau olahraga bisa menurunkan tingkat stres. Beda banget sama zaman sekarang yang dikit-dikit mainan gawai, ngomong sama kaca. Dari masa kecil saya di era 90-an itu, inilah beberapa masa kecil era 90-an yang masih saya ingat.

Ogah Tidur Siang

Sebagai anak perempuan, biasanya mereka suka nurut apa yang diperintah orang tua.

Saya juga, tapi hanya berlangsung beberapa menit saja. Kalau orang rumah sudah pada tidur siang, saya biasanya kabur lewat jendela buat main-main sama anak-anak. Iyah, saya pura-pura merem dulu untuk meyakinkan orang tua kalau saya beneran tidur siang. Begitu situasi rumah dirasa aman, langsung deh tancap ke luar rumah. Main sama anak-anak cowok di kompleks saya. Maklum, di komplek saya, cuma saya anak perempuan yang suka kabur kalau disuruh tidur siang.

Telat Mandi Sore Demi Film Mandarin

Biasanya sekitar pukul 16.00 WIB, saya selalu rajin mantengin televisi. Terutama channel RCTI yang menayangkan film silat Mandarin. Salah satu yang paling sering saya tonton adalah Pendekar Harum yang diperankan oleh Adam Cheng. Karena ibuk saya sibuk masak di dapur, saya yang masih SD kelas 4 itu menyibukkan diri menirukan gerakan kungfu di depan tivi. Jadi dulu itu sering sih bikin ibuk kesel karena kalau disuruh mandi suka nelat sampai jam 5 sore gara-gara film ini.

 

Main Game Nintendo

Saya masih SD waktu game Nintendo ini dikeluarkan. Lupa sih. Yang jelas, saya suka battle sama ibu untuk bermain Tetris. Kita suka main dua pemain, ibu biasanya di sisi kanan alias player 2, kalau saya di sisi kiri, player 1. Selain Tetris, saya dan ibu suka main Battle City. Itu lho, game Nintendo yang isinya tank-tankan yang disuruh jaga plat yang bentuknya mirip burung Garuda. Dulu saya ngira itu ya Garuda Pancasila sih.

 

Film Vampire di Sabtu Siang

Hari Sabtu, biasanya saya pulang jam 10 atau 11 siang. Nah, karena SD saya deket sama rumah Budhe saya, saya suka mampir di situ. Kadang nunggu dijemput kakak laki-laki saya atau sekalian nunggu sampai sore dijemput sama bapak dan ibu. Kalo hari Sabtu selalu pengen cepet-cepet nonton film yang selalu tayang di RCTI dulu. Film vampire ala Cina. Biasanya sering diputer siang hari jam segitu, nonton sama sepupu saya yang 7 tahun lebih tua. Nemenin anak-anak gitu, ceritanya.

 

Piknik Keluarga

Punya keluarga kecil seperti keluarga saya dulu ngangenin banget. Walaupun cuma tinggal di perumahan dengan dua kamar, dapur kecil, dan kamar mandi yang biasa saja, ibu saya masih bisa menabung untuk hal-hal seperti ini. Refreshing kecil-kecilan. Lokasi piknik pun tidak jauh-jauh sampai keluar pulau. Paling dekat di sekitar perbatasan Nganjuk dan Madiun, yaitu di Waduk Widas atau Kali Bening. Paling jauh di Jogjakarta. Kalau disuruh milih solo travelling atau sama keluarga, saya pilih sama keluarga saja. Bisa lihat anak-anaknya seneng aja, ibu saya juga ikut seneng. Nanti pun saya juga akan seneng kalau bisa ngajak anak-anak saya melakukan ini. Meski pakai mobil carteran.

 

Begitulah kira-kira momen paling berkesan tentang kenangan masa lalu di era 90-an saat itu. Masa kecil saya biasa saja. Seperti anak-anak era 90-an pada umumnya. Akan tetapi, kalau diminta mau mengulang yang mana, saya pilih piknik keluarga. Karena itu sebenarnya adalah keinginan ibu saya yang ingin membuat anak-anaknya senang. Tidak seperti masa kecilnya dulu yang hanya diasuh oleh kakek neneknya.